KHUTBAH JUM’AT
“Menjaga Lingkungan Bagian Dari Ibadah”
Oleh :Dr. M. Anugrah Arifin, M.Pd.I
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَجَعَلَنَا مُسْتَخْلَفِينَ فِيهَا لِنُصْلِحَهَا وَلَا نُفْسِدَهَا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، خَاتَمُ النَّبِيِّينَ وَإِمَامُ الْمُتَّقِينَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ .أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ كما قال تعالى : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ. و قال النبي ﷺ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحسنةَ تَمْحُهَا، وخَالقِ النَّاسَ بخُلُقٍ حَسَنٍ (رواهُ التِّرْمذيُّ)
Ma’asyaraol Mu’minin Rahimakumullah…
Pekan lalu kota Mataram yang kita cintai Allah ﷻ uji dengan terjadinya banjir yang merendam ratusan rumah dan menimbulkan kerugiaan ratusan bahkkan miliaran rupiah. Bagi mereka yang beriman banjir tersebut adalah cobaan dari Allah yang datang sebagai pengingat bagi kita dan ujian kesabaran dan pertobatan kita. Karena Allah SWT berfirman:
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari apa yang telah mereka kerjakan, agar mereka kembali.” [Ar-Rum: 41]
Al-Baidhowi dan Ibnu ‘Asyur menerangkan bahwa makna Al-Fasad dalam ayat diatas tidak terbatas hanya pada ma’syiat dan kemusyrikan namun juga meliputi perusakan terhadap lingkungan alam. hal ini sejalan dengan fakta banjir yang terjadi di kota Mataram yang disampaikan oleh Para ahli bahwa berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup NTB, 60% banjir di Mataram terjadi karena saluran air tersumbat sampah plastik dan limbah rumah tangga, yang diperparah dengan berkurangnya Daerah Resapan Air serta pembangunan yang tidak terkendali mengubah lahan hijau menjadi beton, sehingga air hujan tidak terserap tanah. Selain daripada perubahan iklim yang merupakan takdir Allah ﷺ dimana BMKG mencatat peningkatan intensitas hujan ekstrem di NTB akibat perubahan iklim global. Banjir yang terjadi di kota yang kita cintai ini, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan sebab rusaknya lingkungan akan menjadi titik awal timbulnya masalah bahkan bencana yang merugikan semua pihak.
Ma’asyaraol Mu’minin Rahimakumullah…
Sejatinya memelihara lingkungan dapat Ibadah bahkan termasuk amal jariyah dengan 3 argumentasi ;
- Pertama; Menjaga Alam adalah salah satu perintah dan amanah yang diberikan Allah kepada umat manusia,
Allah ﷺ berfirman :
وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَا وَٱدۡعُوهُ خَوۡفٗا وَطَمَعًاۚ إِنَّ رَحۡمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٞ مِّنَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
“ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-A’rof:56)
- kedua; Menjaga dan memelihara alam sama dengan menjalankan sebagian dari pada prinsip-prinsip keimanan (حفظ البيئة من الإيمان),
Rosulullah ﷻ bersabda :
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً، أَعْلَاهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ» [رَوَاهُ مُسْلِمٌ]
“Iman itu ada 70 lebih cabang, yang paling tinggi adalah ucapan La ilaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.” (HR. Muslim)
- Ketiga : Menjaga dan memelihara alam akan meninggalkan kekayaan alam yang dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
Oleh karena itu marilah kita menjaga kelestarian lingkungan karena membersihkan lingkungan bukan sekadar kerja sosial, tapi bagian dari iman dan ibadah kita kepada Allah harus diupayakan dari dari Diri Sendiri dan keluarga dengan mengurangi sampah plastik (bawa tas belanja sendiri, gunakan tumbler) saat berbelanja, memuang sampah pada tempatnya, pilah organik & non-organik. Kemudian dilanjutkan dengan Gerakan Komunitas seperti kerja bakti bersihkan sungai dan saluran air, menanam pohon di lingkungan rumah serta menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan dengan membuat biopori di halaman untuk serap air hujan dan sebisa mungkin melakukan daur ulang sampah organik jadi kompos.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ اقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
الخطبة الثانية
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ